Sunday, September 9, 2012

Minggu, 9 September 2012


Ibadah Pertama : (sesi I) adalah:
Guru        : Susan
Asisten     : Angel

Ibadah Kedua : (sesi II ) adalah:
Guru        : Carrie
Asisten     : Adeline

Tuhan membuat Jalan
Musa dan laut merah, keluaran 14-15

Musa dan murid-murid Tuhan lari dari mesir ke luar hutan belantara. Mereka tidak tahu jalannya – tapi Tuhan mengetahui jalannya dan dia akan menunjukkannya kepada mereka.
“Aku akan membawamu ke rumah yang baru,ke tanah yang khusus.” Tuhan berjanji kepada mereka. “Aku akan menjagamu, aku akan bersamamu.” Tuhan pun mengirimkan awan besar untuk mengikuti mereka-tiang kabut yang membentang di langit. Tiang itu pindah di depan mereka ketika mereka berjalan dan menaungi mereka dari panas yang membakar. Dan ketika waktunya untuk beristirahat, tiang itu akan berhenti. Sepanjang gurun pasir yang dingin itu menjaga mereka untuk tetap hangat,berkilauan seperti api.


Tuhan memimpin umatnya melewati padang gurun ke ujung laut yang besar itu. Mereka bertanya-tanya bagaimana cara menyebrang sungai itu ketika, tiba-tiba mereka mendengar gemuruh dan hentakan. Suara itu terdengar seperti dengkingan kuda. Mereka menutupi mata mereka untuk melihat ke belekang-dan berteriak! Itu adalah dia! Firaun dan tentaranya datang untuk menangkap mereka!
Firaunpun merubah pikiranya lagi. “Kembalikan budak-budakku!” Ia memekik dan keluar dari padang gurun itu mengejar mereka – dengan 600 kuda-kudanya yang tercepat-dan semua kereta kuda yang ada di mesir.
Apa yang akan umat Tuhan lakukan? Di depan mereka ada sebuah laut yang sangat luas…Laut itu besar sekali tapi tidak ada jalan disekitar situ-laut itu sangat sangat dalam. Mereka tidak memiliki perahu apapun sehingga mereka tidak bisa menyeberang.
Mereka juga tidak bisa berenang keseberang karena jaraknya yang sangat jauh sehingga akan membuat mereka tenggelam. Dan mereka tidak bisa kembali karena firaun sedang mengejar mereka. Umat Tuhan melihat pedang yang berkilauan, bersinar di bawah matahari yang membakar, dan debu awan, serta kereta kuda demi kereta kuda yang bergelombang mendekati mereka. Merekapun hanya bisa menjadi PANIK! “kita semua akan mati!”mereka meringkik.


“Jangan takut!”jawab Musa. “Tapi tidak ada yang bisa kita lakukan.” Teriak mereka. “Tuhan tahu engkau bisa melakukan segalanya!” kata Musa. “Tuhan akan melakukannya untukmu. Percayalah kepadanya! Dan lihat!”
“Tapi tidak ada jalan keluar!”mereka mengangis.
“Tuhan akan membuat jalan!” jawab Musa.
Beberapa menit lagi dan semua itu akan selesai. Kemudian hal yang anehpun terjadi.
Tuhan membuat tiang awan. Tiang itu akan pindah dibelakang umatnya dan menyembunyikan mereka dari orang-orang mesir itu. Tuhanpun mengirimkan angin timur yang kencang untuk berhembus di sepanjang malam itu. Angin itu berhembus di air dari laut yang besar itu. Angin itu bertiup ke samping kiri dan ke samping kanan, dan meniupkan menjadi dua menara air dan disana – tepat di tengah-tengah laut– sebuah jalan yang berlumpur pun terbuka.


Dan umat Tuhanpun berjalan menyebrangi tanah yang kering itu! Ketika orang-orang mesir itu mencoba untuk mengikuti,dinding air itu hancur di depan mereka dan menelan mereka.
Umat Tuhanpun terselamatkan. Mereka menari dan tertawa dan bernyanyi dan mengucap syukur kepada Tuhan –ketika disana tidak ada jalan. Dari pertama, Umat Tuhan memang telah berlari darinya dan bersembunyi. Tuhan tahu bahwa umatnya tidak akan pernah bersukacita tanpa dia. Tapi mereka tidak bisa kembali kembali dengan kekuatan mereka sendiri – mereka tersesat,mereka tidak tahu jalan pulang. Tapi Tuhan mengetahui jalannya. Dan suatu hari Tuhan akan menunjukkannya.


No comments:

Post a Comment