Sunday, November 25, 2012

25 November 2012

25 November 2012
Sesi 1 
Coach : Grace
WL : Yosi
Ice Breaker & Games : Kasey, Hui2x, Susan,

Sesi 2
Coach : Lusiana
WL : Andy
Ice Breaker & Games : Rini P., Linda, Rini Nomleni

The Wise and Foolish Builders

Lesson: Jesus is our Firm Foundation 

1. Story:
  • Tell the story of "The Wise and Foolish Builders" based on Luke 6:47-49.
  • Jesus liked to use a lot of stories when He taught the people. These stories are called “parables”.
  • One day, Jesus was on a hill teaching the people about God.
  • He told them that:
    • no matter how good man was, he could never be good enough for God’s standards, based on his own works and efforts
    • God loves His enemies and is kind to those who were evil
    • If we know that only God can make us good enough, we will live right and treat others right.
  • After teaching these things to the people, Jesus told them a parable about two men.
    • These two men were building a house.
    • One built his house on the rock — he dug deep to make sure he had a solid foundation.
    • The other decided to build his house on the sand.
    • Both houses looked nice when completed.
    • But one day, a heavy rain came. The wind blew, the flood rose.
    • The house on the rock got wet, but it stood firm.
    • However, the house on the sand fell flat and was destroyed.
2.    Lesson: Good News for today!
  • How many of you saw the news and pictures of the earthquake and tsunami in Japan? <show some pix to the kids> This reminds us that in such storms, many things are easily destroyed. Our hope and faith cannot be on them.
  • When we build our house on sand, we’re building on our own abilities, our intelligence, our achievements, our money ... we think that we are good enough for God. But when the storms come, we realise that whatever we have built cannot stand.
  • But when we build our house on the rock, we are building on the sure foundation — Jesus. Jesus calls us to “come to Him and hear His words and put them into practice.”
  • Only He is good enough for God. Only He can make us good enough for God.
  • And when we believe and trust in Him, we can stand firm till the end.
  • Do we want to build our life on ourselves or on Jesus?
  • Pray: Thank you Jesus that You are our sure foundation. You have done a perfect work on the cross, and all we can do is to trust in You and not be shaken. Thank you for keeping us safe in the storm. In Your name we pray, Amen.

3. Activity Suggestions:



















*****





YOUTH BIBLE STUDY





LEADER'S GUIDE

1.    Read Luke 6:27-45. Jesus was teaching people on a hill. He told them a lot of things. What were some of them? 

      Love your enemies, don’t judge others, what’s in the heart determines what comes out of the mouth

2.    What do you think His intentions were in teaching these things?
       Whatever good man thought he could do on his own works and efforts, Jesus raised the standards higher, e.g. Love others à Love your enemies.Vs. 35: God loves His enemies and is kind to those who were evilVs: 43-45: If we know that only God can make us good enough, we will live right and treat others right.

3.    In the parable Jesus told, what were the differences between the ways both men built their houses? What were the results that when the storm came?
        One man built his house on the rock — he dug deep to make sure he had a solid foundation. When the flood came, the house stood firm because it was well built.The other decided to build his house on the sand, without foundation. When the storm came, the house collapsed and was destroyed.

4.    Jesus said that the man who hears His words and puts them into practice is like the one who built his house on the rock. What do you think that means?
        We need to build on the right foundation. We cannot build on our own abilities, intelligence, achievements, money etc and think that we can be good enough for God. Because when the storm of God’s judgment comes, what we built cannot stand.Instead, we have to build our house on the sure foundation — Jesus. Only He is good enough for God. Only He can make us good enough for God. And when we believe and trust in Him, we can stand firm till the end.

5.    What foundation are you building your life on?
        Jesus

·       Pray: Thank you Jesus that You are our sure foundation. You have done a perfect work on the cross, and all we can do is to trust in You and not be shaken. Thank you for keeping us safe in the storm. In Your name we pray, Amen.

Sunday, November 18, 2012

18 November 2012


Ibadah Pertama : (sesi I) adalah:
Guru        : Yosi
Asisten     : Angel

Ibadah Kedua : (sesi II ) adalah:
Guru        : Carrie
Asisten     : Samantha

November 18
Menjadi Siap
Umat Tuhan kembali dari perbudakkan,
Nehemia 8-10, Maleaki 1,3 dan 4, Ezra 7

Apakah adik-adik pernah mengikuti pesta selama seminggu? Bagaimana dengan khotbah selama sehari?
Hal itulah yang terjadi kepada umat Tuhan, setelah mereka kembali ke rumah setelah menjadi budak. Mereka tidak ingat bagaimana Tuhan menginginkan mereka untuk hidup, dan seharusnya mereka menjadi apa. Ketika Ezra dan Nehemia membaca aturan yang Tuhan telah berikan kepada musa.
Tetapi sesuatu yang aneh pun terjadi: semakin lama khotbah itu, mereka semua menjadi semakin sedih. Mengapa? Apakah khotbah itu begitu membosankan? Tidak juga. Adik-adik akan melihat bahwa hal itu sangat aneh.
Pada saat Ezra membaca buku aturan itu, itu akan bekerja seperti kaca. Buku itu akan memperlihatkan seperti apa mereka itu, dan dan mereka tidak menyukai apa yang mereka lihat.
Mereka melihat bahwa mereka telah hidup dengan cara yang seharusnya. Mereka melihat bahwa mereka semua kejam dan egois.
“Kita telah melupakannya,”mereka menangis. “Tuhan akan menghukum kita!”
Mereka berpikir bahwa mereka mengetahui apa yang Tuhan akan lakukan. Tetapi sebenarnya tidak. Tentu saja, mereka mungkin telah mendapatkan petunjuk dari nama Ezra yang artinya “pertolongan ada di sini!” Dan yang lebih kuat dari nama Nehemia, karena namanya memiliki arti “Tuhan menghapus air mata kita.”
Adik-Adik akan mengerti, itulah tepatnya apa yang akan Tuhan lakukan. Ezra melihat anak-anak Tuhan. Luar biasa, cara air mata mengalir di mata mereka dan membasahi pipi mereka. Dia menghentikan khotbahnya – di tengah kalimat – dan menutup bukunya. “Kita akan berpesta!” dia berteriak.







Dan itulah yang mereka lakukan! Selama seminggu lamanya.
“Tuhan menginginkan kita agar bahagia!” kata Ezra. Sepanjang hari itu mereka mendengarkan cerita tentang hal-hal indah yang Tuhan telah lakukan kepada umatnya. Bagaimana Tuhan membuat dunia. Dan bagaimana dia memberikan janji nya yang khusus untuk Abraham.
Bagaimana dia menyelamatkan mereka dari perbudakan. Bagaimana Tuhan berbicara kepada Msa dan menunjukkan mereka cara untuk hidup. Bagaimana Tuhan membawa mereka ke tanah yang khusus. Bagaimana Tuhan menyelmatkan mereka-apapun yang terjadi, dari waktu ke waktu, berulang-ulang – karena cinta Nya yang tidak pernah berhenti, tidak pernah menyerah, tidak tergantikkan, selalu dan untuk selamanya.
Mereka ingat bagaimana Tuhan selalu, selama bertahun-tahun, mencintai anak-anaknya, menjaga mereka, dan mengampuni mereka.  ketika mereka tidak taat. Bahkan ketika mereka menjauh dari Tuhan. Ketika mereka berpikir bahwa mereka tidak membutuhkannya.


Tuhanpun memberitahu anak-anaknya sesuatu yang lebih…
Aku tidak bisa berhenti mencintaim
Kamu adalah kekayaan di dalam hatiku
Tapi aku kehilanganmu
Dan sekarang aku kembali kepadamu.
Aku seperti matahari yang bersinar dengan lembut kepadamu,
Mengejar kegelapan dan rasa takut dan kematian
Kamu akan menjadi sangat bahagia –
Kamu akan menjadi seperti sapi kecil yang belari dengan bebas di lapangan terbuka
Aku akan mengirimkan pengirim pesanku – seseorang yang aku janjikan.
Seseorang yang telah kamu tunggu.
Seorang penyelamat.

   

Dia akan datang! Bersiaplah!
Butuh selama berabad-abad agar umat Tuhan menjadi siap, akan tetapi waktunya hampir tiba untuk bagian yang terbaik dari rencana Tuhan.
Tuhan sendiri yang akan datang. Bukanya  untuk menghukum umatnya – tapi untuk menyelamatkan mereka.
Tuhan sudah siap untuk menghapus air mata yang ada di mata kita.
Dan pesta yang sebenarny akan dimulai…

  

Sunday, November 4, 2012

4 November 2012


Ibadah Pertama : (sesi I) adalah:
Guru        : Susan
Asisten     : Kasey

Ibadah Kedua : (sesi II ) adalah:
Guru        : RIni N
Asisten     : Rini Palad

Daniel dan Penginapan yang Menakutkan
Daniel dan gua singa

Semuanya seperti terlihat tidak baik untuk umat Tuhan. Mereka telah ditangkap dan dibawa jauh dari rumah mereka; dan sekarang mereka telah menjadi budak dari raja-raja di Babylon. Tapi Tuhan tidak meninggalkan umatnya.
Dia selalu bersama mereka dan menjaga mereka. Daniel mencintai Tuhan dan mentaatinya. Tuhan membuat Daniel agar bisa mengerti banyak hal sulit, dan hal itu tidak lama sebelum raja babilon memperhatikannya.
Raja Darius menyukai kepintaran yang Daniel miliki. Diapun menjadikan Daniel sebagai penolong nya yang terpenting diantara semuanya, dan memberikannya tanggung jawab yang terbesar diantara penolong-penolongnya yang lain.


Tapi penolong yang lain ternyata tidak menyukai hal ini. Mereka menginginkan agar raja menanggap merekalah yang terbaik. Mereka ingin menyingkirkan Daniel.
Mereka pun memata-matai Daniel. Mereka mencoba mencari kesalahan Daniel, hal-hal yang bisa mereka beritahukan kepada raja, hal-hal yang bisa mereka …tetapi ternyata tidak ada.  Mereka tidak dapat menemukan apapun.


Kecuali, hanya ada satu hal: setiap hari, tiga kali sehari, tidak pernah tidak apapun yang terjadi – Daniel pergi ke dalam ruangannya, menutup pintu,dan berdoa.


Itulah yang orang-orang jahat itu tahu tentang apa yang sedang Daniel lakukan. Mereka langsung berbicara kepada rajanya, “Oh, Mulia yang ada di tahta tertinggi yang bercahaya. Hukummu berkata, apakah benar bahwa setiap orang harus berdoa hanya kepadamu, Tuan?”
“Ya”, kata raja itu.
“Yang agung dan cemerlang, pebaikilah kami bila kami bersalah tetapi…tapi Daniel terlihat seperti berdoa kepada Tuhan-bukan kepadamu!”


Rajapun menjadi sedih. Dia telah ditipu! Dia tidak ingin melukai Daniel, tapi dia tidak bisa mengubah hukumnya, diapun membiarkan tentaranya melempar Daniel kepada singa-singa itu, “Semoga Tuhanmu, yang sangat mencintaimu, menyelamatkanmu!” kata raja itu.

  
Raja itupun kembali ke istananya, tapi dia tidak tidur sepanjang malam itu. Berkedippun tidak. Dia berbalik dan berputar-putar sehingga pada cahaya redup di fajar itu, dia melompat dai tempat tidur dan berlari secepatnya ke goa itu.


“Daniel?” raja itupun menangis. “Aapakah Tuhan telah menyelamatkanmu?”
“Ya”, Daniel berteriak. “Tuhan mengirimkan malaikat untuk menutup mulut dari singa-singa itu.”
Dan disana, meletakkan kepalanya di pangkuan Daniel, singa yang paling besar, mengaum seperti seekor kucing kecil.
  
Rajapun membawa Daniel keluar dari goanya. “Lihat!” laki-laki itu berkata. “Daniel bahkan tidak memiliki luka apapun!”
Raja itupun membuat sebuah peraturan baru, “Tuhan Daniela adalah seorang Tuhan yang sebenarnya! Tuhan yang menyelamatkan! Berdoalah kepadaNya!”
Tuhan akan terus menyelamatkan umatnya. Dan pada waktu waktunya tiba ketika Tuhan akan mengirimkan pahlawan lain yang berani, seperti Daniel, yang akan mengasihi Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan katakan – berapapun harganya, meskipun jika dia harus mati.
Dan bersama-sama, mereka akan menarik dan mencapai keselamatan Tuhan terbesar yang dunia pernah tahu.