Ibadah
Pertama : (sesi I) adalah:
Guru :
Susan
Asisten : Kasey
Ibadah
Kedua : (sesi II ) adalah:
Guru : RIni N
Asisten : Rini
Palad
Daniel
dan Penginapan yang Menakutkan
Daniel
dan gua singa
Semuanya seperti
terlihat tidak baik untuk umat Tuhan. Mereka telah ditangkap dan dibawa jauh
dari rumah mereka; dan sekarang mereka telah menjadi budak dari raja-raja di
Babylon. Tapi Tuhan tidak meninggalkan umatnya.
Dia selalu bersama
mereka dan menjaga mereka. Daniel mencintai Tuhan dan mentaatinya. Tuhan
membuat Daniel agar bisa mengerti banyak hal sulit, dan hal itu tidak lama
sebelum raja babilon memperhatikannya.
Raja Darius menyukai
kepintaran yang Daniel miliki. Diapun menjadikan Daniel sebagai penolong nya
yang terpenting diantara semuanya, dan memberikannya tanggung jawab yang
terbesar diantara penolong-penolongnya yang lain.
Tapi penolong yang lain
ternyata tidak menyukai hal ini. Mereka menginginkan agar raja menanggap
merekalah yang terbaik. Mereka ingin menyingkirkan Daniel.
Mereka pun memata-matai
Daniel. Mereka mencoba mencari kesalahan Daniel, hal-hal yang bisa mereka
beritahukan kepada raja, hal-hal yang bisa mereka …tetapi ternyata tidak
ada. Mereka tidak dapat menemukan
apapun.
Kecuali, hanya ada satu
hal: setiap hari, tiga kali sehari, tidak pernah tidak apapun yang terjadi –
Daniel pergi ke dalam ruangannya, menutup pintu,dan berdoa.
Itulah yang orang-orang
jahat itu tahu tentang apa yang sedang Daniel lakukan. Mereka langsung
berbicara kepada rajanya, “Oh, Mulia yang ada di tahta tertinggi yang
bercahaya. Hukummu berkata, apakah benar bahwa setiap orang harus berdoa hanya
kepadamu, Tuan?”
“Ya”, kata raja itu.
“Yang agung dan cemerlang,
pebaikilah kami bila kami bersalah tetapi…tapi Daniel terlihat seperti berdoa
kepada Tuhan-bukan kepadamu!”
Rajapun menjadi sedih.
Dia telah ditipu! Dia tidak ingin melukai Daniel, tapi dia tidak bisa mengubah
hukumnya, diapun membiarkan tentaranya melempar Daniel kepada singa-singa itu,
“Semoga Tuhanmu, yang sangat mencintaimu, menyelamatkanmu!” kata raja itu.
Raja itupun kembali ke
istananya, tapi dia tidak tidur sepanjang malam itu. Berkedippun tidak. Dia
berbalik dan berputar-putar sehingga pada cahaya redup di fajar itu, dia
melompat dai tempat tidur dan berlari secepatnya ke goa itu.
“Daniel?” raja itupun
menangis. “Aapakah Tuhan telah menyelamatkanmu?”
“Ya”, Daniel berteriak.
“Tuhan mengirimkan malaikat untuk menutup mulut dari singa-singa itu.”
Dan disana, meletakkan
kepalanya di pangkuan Daniel, singa yang paling besar, mengaum seperti seekor
kucing kecil.
Rajapun membawa Daniel
keluar dari goanya. “Lihat!” laki-laki itu berkata. “Daniel bahkan tidak
memiliki luka apapun!”
Raja itupun membuat
sebuah peraturan baru, “Tuhan Daniela adalah seorang Tuhan yang sebenarnya!
Tuhan yang menyelamatkan! Berdoalah kepadaNya!”
Tuhan akan terus
menyelamatkan umatnya. Dan pada waktu waktunya tiba ketika Tuhan akan
mengirimkan pahlawan lain yang berani, seperti Daniel, yang akan mengasihi
Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan katakan – berapapun harganya, meskipun jika
dia harus mati.
Dan bersama-sama,
mereka akan menarik dan mencapai keselamatan Tuhan terbesar yang dunia pernah
tahu.
No comments:
Post a Comment