Sunday, July 29, 2012

Minggu, 29 July 2012


Ibadah Gabungan

Sesi 1
Coach : Andy Tananda
Asst Coach : Hui2x, Junita, Yosi, Kasey, Kezia

Sesi 2
Coach : Dewi Kusumo
Asst Coach : Rini, Leni, Linda, Jemimah, Samantha



Seorang gadis kecil dan seorang gadis yang lemah
Cerita tentang anak Zairus, Lukas 8

Ada seorang gadis kecil yang tidak bisa bangun pada pagi hari, dia tidak bangun dari tempat tidurnya selama berbulan-bulan. Gadis itu sakit dan tidak ada yang bisa menyembuhkannya.


Zairus adalah ayahnya, dan sangat mengasihinya. Suatu hari, dia duduk disebelah tempat tidurnya, menggenggam tangannya, berharap ada sesuatu yang bisa dilakukannya –“aku tau!” diapun melompat,memakai bajunya,mencium putrinya,berlari menelusuri jalan, melewati para pelayan, keluar dari rumah itu...Melalui pagar, disepanjang jalan, ke dalam kota, menelusuri jalan ke dalam kuil.

  
Dia akhirnya menemukan orang yang ia cari.
“Jesus”, dia berkata, berlutut di atas kaki Tuhan. “Putriku”, “bangunlah”. Tuhanpun menggenggam tangannya dan membantunya berdiri.


Mata zairus pun berlinang air mata, Tuhanpun datang. Segalanya akan baik-baik saja. Pada zaman itu, tidak ada ambulan sehingga mereka harus berjalan kaki. Tetapi semua orang begitu sibuk dan berisik. Murid-muridpun berlari dan menorobos keramaian itu.  Tuhanpun berhenti, dan murid-murid Tuhan bertanya, apa yang sedangTuhan lakukan?
“Siapa yang menyentuh aku?” tanya Tuhan. “Aku”, jawab nona yang lemah itu dengan menunduk karena dia merasa malu. Gadis miskin itu telah sakit selama 12 tahun, dan hanya dengan menyentuh Tuhanlah dia bisa disembuhkan. Tuhan berkata, “Kita tidak memiliki banyak waktu lagi.” Tuhan menatap mata gadis itu dan berkata, “hapuslah air matamu, nak,” sekarang kamu sudah sembuh.”


Tapi pelayan Zairus mendekati Zairus dan berkata, sudah terlambat, putrimu sudah mati. Tapi Tuhanpun berkata, “percayalah kepadaku.”
Setiap orang yang ada di rumah Zairus menangis, tetapi Tuhan berkata: “Aku akan membangunkannya.” Tapi mereka malah tertawa karena mereka tau bahwa gadis itu telah mati.

  

Tuhanpun masuk ke dalam ruangan gadis itu. Tuhan duduk di atas tempat tidur gadis itu dan mengenggam tangannya yang pucat.
“Sayang, ini waktunya untuk bangun.”  Dan Tuhanpun membuat gadis kecil itu bangun lagi. Gadis kecil itupun bangun dari mimpinya, dan melompat dari tempat tidurnya.

Tuhanpun membuka jendela dan sinar mataharipun memenuhi ruangan yang gelap itu. “Apakah kamu lapar?” Tuhan bertanya? Gadis itupun mengangguk. Tuhanpun memanggil keluarganya, “Apakah ada makanan untuk gadis kecil ini?” Tuhan telah menyembuhkan dan menolong banyak orang seperti ini. Tuhan membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar, dan orang lumpuh berjalan. Tuhan membuat hal yang sedih menjadi kebahagiaan. Dia telah menyelamatkan dunia yang hancur ini.

Mereka tidak perlu bersembunyi,takut,ataupun menjadi malu. Mereka tidak bisa lari dari Tuhan, tapi mereka malah berlari kepadanya, seperti anak kecil yang memeluk bapanya.


Sunday, July 22, 2012

Minggu, 22 July 2012

Sesi 1
Coach                  : Yosi
Asst. Coach          : Angie

Sesi 2
Coach                  : Lenny
Asst. Coach          : Jemimah


Bagaimana cara Berdoa
Tuhan mengajarkan cara berdoa; mengucapkan doa bapa kami; Matius 6

Pada saat itu, ada orang-orang yang sangat kudus yaitu orang “farisi”. Setiap hari mereka akan berdiri di tengah-tengah jalan dan berdoa dengan suara yang sangat keras. Mereka sebenarnya hanya berpura-pura. Tidak ada seorangpun yang mengerti maksud dari kata-kata mereka.



Orang-orang yang berjalan akan berhenti dan memelototi mereka. Mereka ingin
dipuji-puji oleh orang lain.

Tapi kita semua tahu bahwa mereka semua salah-Tuhan tidak hanya mencintai orang kudus. Tapi orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Kita tidak perlu menjadi pintar, baik, ataupun penting agar Tuhan mencintai kita. Mungkin kita sering mengalami kesulitan untuk berdoa kepada Tuhan.


Tuhanpun mengajarkan orang-orang cara untuk berdoa. Tuhan berkata, “ketika kamu berdoa janganlah berdoa seperti orang kafir. Mereka mengatakan banyak kata-kata, tapi bukan itu yang Tuhan mau. Tuhan mendengar doa kita karena dia mengasihi kita.
Taukanh adik-adik bahwa Tuhan selalu mendengarkan kita? Tuhan selalu mendengar suara hati adik-adik? Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan bahkan sebelum kita memintanya.

Tuhan ingin memberikan segala yang kita butuhkan. Kita tidak perlu memiliki kata-kata yang banyak ataupun kata-kata ataupun suara yang bagus. Kita hanya perlu berbicara.
Jadi ketika adik-adik berdoa, adik-adik hanya perlu berdoa dengan suara yang pelan, seperti ketika adik-adik berbicara kepada seseorang yang kita sayangi seperti ini...


Hello Dady!
Kami ingin mengenalmu dan lebih dekat kepadamu. Tunjukkanlah kepada kami bagaimana cara membuat agar dunia ini baik dan hati kami juga.

Melakukan apa yang benar – seperti apa yang engkau lakukan di surga. Dan lakukanlah hal yang sama di bumi ini. Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya, ampunilah kami sama seperti kami juga mengampuni orang lain yang bersalah kepada kami. Ampunilah kami karena telah melukaimu. Selamatkan kami, kami membutuhkan engkau. Kami tidak mau lari darimu dan bersembunyi.

Selamatkan kami dari musuh-musuh kami. Sekarang dan untuk selamanya, engkau adalah Allah yang hebat! Amen!

Yesus menunjukkan orang-orang bahwa Tuhan akan selalu mencintai mereka – dan tidak akan pernah berhenti, tidak pernah menyerah, selalu dan untuk selama-lamanya mengasihi kita.


Sunday, July 15, 2012

Minggu, 15 July 2012

Sesi 1
Coach                  : Hui-hui
Asst. Coach          : Kasey

Sesi 2
Coach                  : Carrie
Asst. Coach          : Samantha



Penyanyi
Pengkhotbah di gunung, Matius 6-9 dan  Lukas 12

Kemanapun Tuhan pergi akan banyak orang yang mengikuti. Orang muda ataupun muda, orang sehat ataupun sakit akan datang untuk melihat Yesus.

Mereka bertanya,”bagaimana bila kami tidak memiliki makanan yang cukup?
Ataupun pakaian? Atau bila kami kehabisan uang?”

Ketika Tuhan mendengar mereka, Tuhan sangat mengasihi mereka. Tuhan pun duduk dan berbicara kepada mereka. Orang-orang itupun duduk dan mendengarkan. Mereka bisa melihat danau biru dan perahu di malam hari. Mata air nya jernih dan bersih.
                

Tuhan berkata,”Apakah kalian melihat burung-burung di udara? Bagaimanakah cara mereka mendapatkan makanan?Apakah mereka memiliki sekarung makanan?Apakah adik-adik pernah melihat burung dengan kantung belanjaan?” “Tidak. Burung-burung itu tidak perlu khawatir tentang makanan. Tuhan mengetahui apa yang mereka butuhkan dan memberi makan mereka.”

Picture2.jpg

“Dan bunga-bunga liar ini? Bunga-bunga ini semuanya bertumbuh. Darimana mereka mendapatkan kelopak nya yang indah? Apakah bunga itu bekerja untuk mendapatkan kelopaknya?” tetapi Tuhan berkata,”bunga-bunga itu tidak perlu bekerja karena Tuhan menyediakan nya.”

Picture3.jpg Picture3b.jpg


“Adik-adik, Tuhan berkata,” Adik-adik lebih penting dari burung-burung
ataupun bunga-bunga itu.

Picture4.jpg


Tuhan akan mencintai dan memelihara dunia yang ia buat, dan yang terpenting dari semuanya adalah anak-anaknya. Meskipun kita sering melupakkan Tuhan, namun Tuhan tidak akan melupakkan kita. Tuhan datang ke dunia dan menyanyikan lagu indah dengan seluruh hidupNya, sehingga anak-anaknya bisa ikut dan menyanyi juga.

Picture4a.jpg

Sunday, July 8, 2012

Minggu, 8 July 2012

Sesi 1
Coach                  : Susan
Asst. Coach          : Angela

Sesi 2
Coach                  : Rini N.
Asst. Coach          : Jevelyn


Kapten dalam Badai
Badai di danau, Markus 4 matius 8

Tuhan pun mengajak murid-muridnya menyeberang danau. Tuhan sangat mengantuk, Tuhanpun beristirahat di perahu ikan yang kecil dan tertidur pulas.

  



Sore itu terlihat indah, angin sepoi-sepoi berhembus. Ketika murid-murid Tuhan saling bercerita di tengah-tengah danau, dan berada di tengah jalan. Tiba-tiba angin puyuh besar seperti angin tornado menyapu danau itu. Petir-petir menyambar di langit, suara gemuruh memenuhi tempat itu.

                                                                                                      

Badai pun mengubah air yang tenang menjadi ombak besar yang menggulung perahu kecil itu ke atas dan ke bawah.

Di tengah badai itu, Tuhan sedang tertidur. Murid Tuhan sangat terkejut melihat ombak besar seperti itu. Mereka berusaha menarik tali dan jala tapi perahu itu terus tenggelam.

“TOLONG” murid Tuhan berteriak, “BANGUN LAH TUHAN.” Tuhanpun membuka matanya. “SELAMATKAN KAMI! APAKAH ENGKAU TIDAK PERDULI?” Tuhan pun berdiri dan berkata kepada badai itu. “HUSH!” kata Tuhan.


                
Dan hal yang luar biasa terjadi…

Anginpun berhenti dan air itupun menjadi surut. Danau itu menjadi tenang lagi. Tuhan pun bertanya kepada mereka,”Apakah kamu lupa siapa aku ini? Mengapa engkau lebih percaya pada ketakutanmu daripada aku?”
Murid-murid mereka telah menjadi sangat takut, meskipun mereka hanya melihat ombak besar. Mereka sering lupa Tuhan ada bersama mereka, dan tidak ada yan perlu ditakuti lagi.

Sunday, July 1, 2012

Minggu, 1 July 2012

Sesi 1
Coach                 : Hui Hui
Asst. Coach          : Junita & Tasya

Sesi 2
Coach                 : Carrie
Asst. Coach          : Adeline


Menjadi Kenyang
Memberi makan 5.000 orang, Matius 14, Markus 16, Lukas 9

Ada 5000 orang kelaparan dan menunggu makanan di pinggir bukit. Mereka datang untuk mendengarkan khotbah Yesus. Orang-orang itu mendengarkan Tuhan sepanjang pagi, siang, malam hari. Tetapi mereka tidak memiliki cukup makanan seperti burger ataupunn kentang goring. Merekapun tidak memilik cukup uang untuk makan.



Tuhanpun bertanya ”makanan apa yang kamu miliki?” Datanglah seorang anak kecil membawa makan siang. Anak kecil itu memiliki lima roti dan dua ikan. Tapi itu tidak cukup untuk 5000 orang.

Tapi Tuhan berkata bahwa itu cukup, lebih dari cukup.

Anak kecil itu memberikan 2 roti dan 5 ikan itu kepada Tuhan. Tuhanlah yang menjadikkan segalanya dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan mengambil roti itu, melihat ke atas langit, dan mengucap syukur kepada Tuhan. Lalu Tuhan memberikan roti itu kepada orang disampingnya.


Keajaibanpun terjadi, setiap kali mereka membelah roti itu, roti itu menjadi bertambah banyak. Dan akhirnyapun roti itu cukup untuk 5000 orang dan merekapun menjadi kenyang.


Tuhan melakukan banyak keajaiban seperti ini. Dari awal, Tuhan telah menjadikan dari apa yang tidak ada menjadi ada. Membuat gelap menjadi terang.